• Panduan Kirim Naskah
  • Tentang Alfuwisdom
  • LIPUTAN BILFEST 2025
  • Sehimpun Gagasan
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
Rubrik
  • BILFEST 2025
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • International Article
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Kuliah Subuh Ramadhan
  • Kultum Ramadhan
  • Liputan BILFEST 2025
  • Liputan Khusus
  • Muhammadiyah
  • Nalar Insani
  • Nalar Salim
  • Nalar Sufi
  • Nalar Tafsir
  • Pendidikan (Education)
  • Penerbitan Buku
  • Reportase
  • Resensi Buku
  • Resensi Buku
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Uncategorized
  • Wawancara
ALFUWISDOM
ALFUWISDOM
  • Panduan Kirim Naskah
  • Tentang Alfuwisdom
  • LIPUTAN BILFEST 2025
  • Sehimpun Gagasan
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
  • Islamic Studies
  • Nalar Salim

Pola Komunikasi Allah dan Akal Manusia

  • Oktober 3, 2024
  • 3 minute read
Allah menyampaikan pesan-pesan-Nya dengan beragam pola, sesuai dengan konteks dan tujuan tertentu.
Allah menyampaikan pesan-pesan-Nya dengan beragam pola, sesuai dengan konteks dan tujuan tertentu.
Total
0
Shares
0
0
0

Alvin Qodri Lazuardy, M.Pd/ Ka. SMP At-Tin UMP Kab. Tegal

Dalam dinamika kehidupan, manusia dianugerahi kemampuan unik yang membedakannya dari makhluk lainnya—akal. Akal ini, yang memungkinkan manusia untuk berbicara, berpikir, dan merenung, menjadi pintu gerbang utama dalam memahami komunikasi Allah. Allah tidak hanya berbicara kepada manusia melalui firman yang tercantum dalam Al-Qur’an, tetapi juga melalui alam semesta dan tanda-tanda-Nya yang tersebar di seluruh ciptaan. Komunikasi ini hadir dalam berbagai bentuk, mencerminkan kebesaran dan kelembutan Allah, serta mengundang manusia untuk merenung lebih dalam.

Allah menyampaikan pesan-pesan-Nya dengan beragam pola, sesuai dengan konteks dan tujuan tertentu. Ada kalanya Allah memberikan perintah yang tegas, seperti melalui ayat-ayat yang bersifat amr (instruksi), di mana manusia diminta untuk taat tanpa tawar-menawar. Di sisi lain, ada ayat-ayat yang mengandung larangan (nahyu), sebagai peringatan agar manusia menjauhi tindakan yang dapat merusak dirinya sendiri atau orang lain. Variasi dalam pola komunikasi ini menunjukkan bagaimana Allah memahami kompleksitas jiwa manusia, yang membutuhkan pendekatan berbeda untuk setiap situasi.

Tak hanya instruksi dan larangan, Allah juga menggunakan pola istikhbar dan istifham, di mana Dia menyampaikan informasi atau pertanyaan yang menggugah pikiran. Pertanyaan-pertanyaan retoris dalam Al-Qur’an sering kali diakhiri dengan frasa seperti “afalaa ta’qilun” (tidakkah kamu berpikir?), “afalaa tafakkarun” (tidakkah kamu merenung?), atau “afalaa tadabbarun” (tidakkah kamu memperhatikan?). Frasa-frasa ini bukan hanya sekadar retorika, tetapi merupakan ajakan halus untuk manusia agar menggunakan akalnya, merenung, dan mencari kebenaran dalam kehidupan.

Selain itu, Allah juga berkomunikasi melalui ajakan lembut (ardh) dan teguran keras (tahdhidh), menunjukkan dualitas dalam metode pengajaran-Nya—yang satu dengan kelembutan dan yang lain dengan ketegasan. Pada saat-saat tertentu, Allah berbicara melalui pola tamanni, mengungkapkan harapan agar manusia mengambil jalan yang benar. Allah juga bersumpah (qasm) dengan nama-Nya atau ciptaan-Nya, menekankan pentingnya pesan yang disampaikan dan mengajak manusia untuk memperhatikan dengan lebih serius.

Komunikasi Allah tidak berhenti pada pola-pola tersebut. Dia juga menggunakan pendekatan yang umum (’amm) dan khusus (khas), menyesuaikan pesan-Nya dengan situasi tertentu atau kelompok tertentu. Semua ini menunjukkan betapa mendalamnya pemahaman Allah terhadap manusia, dan bagaimana Dia mengarahkan mereka untuk merenungkan dan memaknai kehidupan dengan lebih dalam.

Namun, apa yang membuat komunikasi ini begitu kuat dan bermakna adalah keterlibatan akal manusia. Akal (‘aql) adalah karunia yang memungkinkan manusia untuk mengikat ilmu (‘ilm) yang didapatkan, memprosesnya menjadi pemahaman, dan kemudian bertindak berdasarkan pengetahuan tersebut. Dalam Islam, akal bukan sekadar alat berpikir, tetapi juga kompas moral yang membantu manusia membedakan antara yang benar (haq) dan yang salah (bathil). Ini adalah substansi ruhaniah yang menghubungkan manusia dengan kebenaran Ilahi.

Dalam esensi terdalamnya, akal adalah pemandu menuju kebaikan, memberikan daya pilih (ikhtiyar) kepada manusia untuk menentukan jalan hidupnya. Kemampuan untuk memilih ini adalah salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan, karena melalui akal, manusia dapat menemukan jalan yang benar dan menjauhi keburukan.

Namun, akal juga mengingatkan kita bahwa manusia, meskipun memiliki potensi luhur, masih memiliki irisan dengan sifat hewani. Ini bukan dalam pengertian teori evolusi yang menganggap manusia sebagai hasil evolusi dari hewan, melainkan sebuah pengakuan bahwa manusia memiliki kecenderungan naluriah yang perlu dikendalikan oleh akal yang diberdayakan dengan ilmu dan petunjuk Ilahi.

Allah telah mengatur komunikasi-Nya sedemikian rupa agar manusia, dengan segala keterbatasannya dan kelebihannya (yang diberikan Allah), dapat memahami dan meresapi pesan-pesan-Nya. Dengan berpikir, merenung, dan menganalisis firman-Nya, manusia dituntun untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yang mampu menjalani kehidupan dengan kebijaksanaan dan ketakwaan. Akal manusia, ketika dipergunakan dengan benar, menjadi alat yang kuat untuk menapaki jalan menuju keridhaan Allah dan kebahagiaan abadi.

Referensi:

Al-Attas, S. M. N. (2019). Islam Faham Agama Dan Asas Akhlak. Ta’dib International.

Imam Haraiman Al Juwaini & Jalaluddin Mahalli, Syarah Waraqat Fi Ushulul Fiqh: Memahami Kaidah Asasi Hukum Islam, Tashih Terjemah K.H Afifuddin Muhajir, Penerbit Qaf: 2008

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Share 0
Related Topics
  • Akal ('Aql)
  • Al-Qur'an
  • Allah
  • Artikel Islam
  • Komunikasi
  • Petunjuk Ilahi
  • Tafakkur
Redaksi Riset Ringan

Subscribe

Subscribe now to our newsletter

You May Also Like
View Post
  • Nalar Salim
  • Pendidikan (Education)

Pendidikan Islam: Cahaya Pencerahan dan Pembebasan

  • Redaksi Riset Ringan
  • Mei 2, 2025
View Post
  • Nalar Insani

Meraih Kemenangan

  • Redaksi Riset Ringan
  • April 1, 2025
View Post
  • Nalar Insani

Untukmu yang Suka Mengukur Orang Lain dengan Bajumu

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 29, 2025
View Post
  • Islamic Studies
  • Nalar Salim

Berpikir dengan Framework Wahyu (Al-Qur’an)

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 25, 2025
View Post
  • Islamic Studies

Konsep Wahyu dan Nuzulul Qur’an

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 18, 2025
View Post
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Nalar Salim
  • Pendidikan (Education)

Membaca Pemikiran Syed Naquib Al-Attas: Serambi Peradaban Forum Mengupas Makna Islam, Ta’dib dan Kebahagian

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 13, 2025
View Post
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Islamic Studies

Risalah Ekologis: Menyadari Keterkaitan Islam dengan Isu Lingkungan

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 13, 2025
View Post
  • International Article
  • Islamic Studies

The Levels of Taqwa

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 10, 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru
  • Resensi Buku: Meraih Kebahagiaan karya Fadil Mustopa
  • Membaca Buku
  • Ketika Untaian Kata menjadi Doa, Berbisik ke dalam Relung Jiwa
  • Risalah Ekologis: Ketika Konsep Ekologi Islam Bermanifestasi di Festival Literasi
  • Ahmad Tohari dan Seruan Literasi dari Banyumas: Tuan di Negeri Sendiri, Bukan Budak di Tanah Sendiri
Komentar Terbaru
    Arsip
    • Juli 2025
    • Juni 2025
    • Mei 2025
    • April 2025
    • Maret 2025
    • Februari 2025
    • Januari 2025
    • November 2024
    • Oktober 2024
    • September 2024
    • Agustus 2024
    • Juli 2024
    • Juni 2024
    • Mei 2024
    • April 2024
    • Maret 2024
    • Januari 2024
    • Desember 2023
    • November 2023
    • Oktober 2023
    Kategori
    • BILFEST 2025
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • International Article
    • Islam dan Teknologi Informasi
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Kuliah Subuh Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
    • Liputan BILFEST 2025
    • Liputan Khusus
    • Muhammadiyah
    • Nalar Insani
    • Nalar Salim
    • Nalar Sufi
    • Nalar Tafsir
    • Pendidikan (Education)
    • Penerbitan Buku
    • Reportase
    • Resensi Buku
    • Resensi Buku
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Uncategorized
    • Wawancara
    Meta
    • Masuk
    • Feed entri
    • Feed komentar
    • WordPress.org
    Featured Posts
    • 1
      Resensi Buku: Meraih Kebahagiaan karya Fadil Mustopa
      • Juli 4, 2025
    • 2
      Membaca Buku
      • Juli 2, 2025
    • 3
      Ketika Untaian Kata menjadi Doa, Berbisik ke dalam Relung Jiwa
      • Juni 23, 2025
    • 4
      Risalah Ekologis: Ketika Konsep Ekologi Islam Bermanifestasi di Festival Literasi
      • Juni 21, 2025
    • 5
      Ahmad Tohari dan Seruan Literasi dari Banyumas: Tuan di Negeri Sendiri, Bukan Budak di Tanah Sendiri
      • Juni 19, 2025
    Recent Posts
    • BILFEST 2025: Festival Literasi Terbesar Banyumas Siap Digelar, Ini Panduan Lengkapnya!
      • Juni 9, 2025
    • Bedah Buku “Risalah Ekologis” di BILFEST 2025: Menyatukan Iman dan Kepedulian Lingkungan
      • Juni 9, 2025
    • Mukadimah Cinta BILFEST: Setara Membaca, Merdeka Berkarya
      • Juni 9, 2025
    Categories
    • BILFEST 2025 (4)
    • Ekologi (Islamic Ecology) (21)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance) (4)
    • Gerakan Sosial (Social Movement) (23)
    • International Article (2)
    • Islam dan Teknologi Informasi (24)
    • Islamic Studies (40)
    • Isu Perempuan (Woman Issues) (1)
    • Kajian Bahasa (Sastra) (2)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse) (3)
    • Kewarganegaraan (12)
    • Kuliah Subuh Ramadhan (4)
    • Kultum Ramadhan (4)
    • Liputan BILFEST 2025 (5)
    • Liputan Khusus (4)
    • Muhammadiyah (1)
    • Nalar Insani (24)
    • Nalar Salim (21)
    • Nalar Sufi (7)
    • Nalar Tafsir (1)
    • Pendidikan (Education) (32)
    • Penerbitan Buku (6)
    • Reportase (12)
    • Resensi Buku (12)
    • Resensi Buku (13)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies) (4)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology) (25)
    • Uncategorized (7)
    • Wawancara (1)

    Subscribe

    Subscribe now to our newsletter

    ALFUWISDOM
    CV. ALFUWISDOM MITRA PRIMA

    Input your search keywords and press Enter.