Bedah Buku “Kadızade sampai Wahhābi”: Menelusuri Jejak Intelektual Ibn Taimīya dari Istanbul ke Najd
Webinar bertajuk “Kadızade sampai Wahhābi: Jejak Pemikiran Ibn Taimīya dari Istanbul sampai Najd” diselenggarakan pada Selasa, 19 Agustus 2025 melalui Google Meet. Acara ini menghadirkan Rulian Haryadi (penulis dan narasumber utama), Alvin Qodri Lazuardy (panelis), dengan Geutha Suwirna sebagai moderator.
Dalam pemaparannya, Rulian Haryadi menyoroti kesinambungan pemikiran Ibn Taimīya (661–728 H/1263–1328 M) yang memengaruhi Muḥammad Ibn ʿAbd al-Wahhāb (1115–1206 H/1703–1792 M), dengan rentang 375 tahun yang jarang dikaji. Jalur ini melewati konteks Ottoman, khususnya gerakan Kadızadeli di Istanbul, sebelum berakar kuat di Najd.
Menurut Rulian, terdapat kesenjangan historiografis dalam kajian Islam di Indonesia. Literasi yang berkembang cenderung hanya membicarakan Wahhabisme dalam bingkai narasi konspiratif, sementara hubungan intelektual antara Ibn Taimīya – Kadızade – Ibn ʿAbd al-Wahhāb hampir tidak pernah ditelusuri secara serius. “Kajian ini membuka variabel baru dalam percakapan mengenai salafisme, ortodoksi, dan perdebatan teologis yang masih hidup hingga kini,” ujarnya.
Alvin Qodri Lazuardy menambahkan, penting bagi kalangan akademik di Indonesia untuk menggunakan sumber primer dan karya sezaman dalam membaca ulang sejarah pemikiran Islam. Hal ini tidak hanya untuk memperkaya literatur lokal, tetapi juga untuk menempatkan diskursus salafisme dan wahhabisme dalam konteks sejarah yang lebih objektif, termasuk keterkaitannya dengan tradisi Ottoman.
Beberapa rujukan yang digunakan dalam diskusi ini antara lain karya klasik Kâtip Çelebi, Qāḍīzāde Meḥmed, hingga catatan perjalanan William Gifford Palgrave, serta penelitian mutakhir Cole M. Bunzel (Wahhābism: The History of a Militant Islamic Movement, 2023) dan James Muhammad Dawud Currie.
Webinar ini diakhiri dengan seruan agar akademisi Indonesia lebih terbuka pada data sejarah dan tidak terjebak dalam dikotomi sempit. Menelusuri jejak Ibn Taimīya dari Istanbul hingga Najd menjadi langkah penting untuk memperluas horizon keilmuan dan memberikan kontribusi baru dalam kajian Islam di Nusantara.
Bagi pembaca yang ingin mendalami tema tersebut lebih jauh, seluruh uraian lengkap telah ditulis oleh Rulian Haryadi dalam buku terbarunya berjudul Kadızade sampai Wahhābi: Jejak Pemikiran Ibn Taimīya dari Istanbul sampai Najd. Buku ini menyajikan rujukan primer, analisis mendalam, sekaligus perspektif baru dalam memahami salafisme, ortodoksi, dan perdebatan teologi Islam.
📚 Buku dapat diperoleh dengan menghubungi langsung WhatsApp 085851179595
Dengan hadirnya karya ini, diharapkan khazanah literatur Islam di Indonesia semakin kaya dan tidak lagi miskin perspektif dalam membaca sejarah panjang warisan intelektual Ibn Taimīya.