Resensi Buku: Meraih Kebahagiaan karya Fadil Mustopa
Di tengah hiruk-pikuk dunia yang makin bising oleh kecemasan, hadir sebuah buku yang sunyi namun menggetarkan: Meraih Kebahagiaan: Renungan Tasawuf, Pendidikan, dan Dakwah karya Ustaz Fadil Mustopa. Sebuah karya yang bukan sekadar buku, melainkan legasi spiritual dan intelektual dari seorang tokoh Muhammadiyah Balapulang yang menulisnya di usia 58 tahun—usia yang bagi sebagian orang adalah waktu untuk beristirahat, namun bagi beliau adalah waktu untuk menabur makna.
Buku ini seperti segelas kopi pekat yang menemani pagi hening: tidak untuk ditenggak dalam satu tegukan, tapi untuk dinikmati perlahan. Dengan gaya bahasa yang lembut namun tegas, Fadil Mustopa mengajak kita merenung tentang kebahagiaan yang bukan hanya milik duniawi, tetapi buah dari laku tasawuf, kesungguhan dalam mendidik, dan keikhlasan dalam berdakwah.
Sebuah Tafakur Literasi
“Menulis adalah merawat warisan jiwa.”
Itulah napas yang terasa sejak halaman pertama buku ini dibuka. Fadil Mustopa tidak hanya menyusun kata; ia membangun jembatan antara kehidupan modern yang lelah dengan sumber air jernih dari tasawuf. Buku ini menjadi bukti bahwa literasi bukanlah hobi kaum muda semata, tetapi warisan para sesepuh yang memeluk pena dengan cinta dan tanggung jawab.
Dalam Epilog yang ditulis Alvin Qodri Lazuardy, tersirat dengan terang bahwa buku ini tidak hanya mengajarkan “apa” dan “bagaimana” dalam Islam, tetapi terutama “mengapa”—mengapa kita perlu hidup sadar, mengapa kita perlu mencintai ilmu, mengapa kebahagiaan sejati terletak pada kesadaran akan Allah dan kasih sayang kepada sesama.
Tiga Pilar: Tasawuf, Pendidikan, Dakwah
Ada tiga pilar besar yang menopang bangunan narasi buku ini:
1. Tasawuf– bukan semata ajaran menjauh dari dunia, melainkan seni mengendapkan kegelisahan dalam batin dan mengukuhkan hubungan dengan Allah.
2. Pendidikan – dilihat bukan hanya sebagai proses transfer ilmu, tapi juga penanaman nilai, pembentukan karakter, dan pengasuhan jiwa.
3. Dakwah – yang tidak melulu dalam bentuk ceramah lantang, tetapi dakwah yang penuh hikmah, empati, dan cinta kasih.
Melalui pilar-pilar itu, pembaca seperti diajak kembali menyusun ulang prioritas hidup, menyadari bahwa bahagia bukanlah tempat tujuan, tapi cara berjalan.
Spesifikasi Buku
- Judul: Meraih Kebahagiaan: Renungan Tasawuf, Pendidikan, & Dakwah
- Penulis: Fadil Mustopa
- Penyunting: Viki Adi Nugroho & Alvin Qodri Lazuardy
- Desain Sampul & Layout: Van Art
Jumlah halaman: viii + 113 halaman
Ukuran: 14 x 20 cm
ISBN: 978-623-6579-80-0
Cetakan Pertama: Maret 2025
Sebuah Momentum di Balapulang
Bedah buku ini yang akan dilangsungkan bersamaan dengan Musyawarah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Balapulang pada Ahad, 6 Juli 2025, menjadi momentum istimewa. Ini bukan sekadar acara peluncuran buku, melainkan perayaan atas kesinambungan tradisi literasi dalam tubuh gerakan Islam modernis.
Di sinilah buku ini menampakkan kekuatannya sebagai “kitab kecil” yang bisa menjadi bahan pengajian, refleksi harian, hingga inspirasi gerakan dakwah berbasis nilai-nilai spiritual yang lembut.
Penutup: Kebahagiaan adalah Jalan Pulang
“Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang dimiliki, tetapi sesuatu yang dihayati dan dibagikan.” (Alvin Qodri Lazuardy)
Resensi ini ingin menegaskan bahwa *Meraih Kebahagiaan* adalah karya langka yang lahir dari keheningan, dituangkan oleh tangan yang matang secara spiritual, dan diarahkan untuk hati yang rindu akan makna. Ia adalah sumbangan pemikiran yang relevan dan mengalir tenang seperti sungai tasawuf yang selalu menuju laut ketenangan.
Bagi siapa pun yang membaca, buku ini adalah undangan untuk pulang—pulang ke dalam diri, ke dalam makna, dan ke dalam kebahagiaan sejati.
> Untuk pemesanan buku hubungi via WhatsApp: 081329831533
Harga Buku: 45.000,
> Bedah buku: Ahad, 6 Juli 2025 – Selepas MUSPIMCAB Muhammadiyah Balapulang. Di rumah Makan Gilar-Gilar.