• Panduan Kirim Naskah
  • Tentang Alfuwisdom
  • LIPUTAN BILFEST 2025
  • Sehimpun Gagasan
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
Rubrik
  • BILFEST 2025
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • Internasional
  • International Article
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Kuliah Subuh Ramadhan
  • Kultum Ramadhan
  • Liputan BILFEST 2025
  • Liputan Khusus
  • Muhammadiyah
  • Nalar Insani
  • Nalar Salim
  • Nalar Sufi
  • Nalar Tafsir
  • Pendidikan (Education)
  • Penerbitan Buku
  • Reportase
  • Resensi Buku
  • Resensi Buku
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Uncategorized
  • Wawancara
ALFUWISDOM
  • Panduan Kirim Naskah
  • Tentang Alfuwisdom
  • LIPUTAN BILFEST 2025
  • Sehimpun Gagasan
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
Integrasi antara rasionalitas dan transendensi inilah yang menjadi inti dari filsafat Islam.
  • Nalar Salim
  • Resensi Buku

Filsafat Islam: Antara Akal dan Transendensi

  • Oktober 2, 2024
  • 3 minute read
Total
0
Shares
0
0
0

Analisis Pemikiran Prof. Musa Asy’ari dalam Buku Filsafat Islam: Sunnah Nabi dalam Berfikir

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy, M.Pd/ Penulis Buku Merawat Nalar Salim

Awalan. Perbincangan mengenai filsafat sering kali memunculkan ketegangan, khususnya dalam konteks Islam. Di satu sisi, terdapat pandangan yang secara tegas menolak filsafat, melihatnya sebagai produk dari peradaban Yunani yang tidak sejalan dengan ajaran Islam. Di sisi lain, ada yang melihat filsafat sebagai jalan untuk memahami lebih dalam aspek kehidupan dan keimanan, mengaitkannya dengan proses berpikir yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Sebuah pandangan yang dianut oleh Prof. Dr. Musa Asy’arie dalam karyanya Filsafat Islam: Sunnah Nabi dalam Berfikir, menyatakan bahwa filsafat Islam merupakan manifestasi dari tradisi berpikir Nabi Muhammad saw. sendiri.

Dalam konteks ini, filsafat bukanlah sesuatu yang asing atau terpisah dari Islam, melainkan bagian integral dari ajarannya. Prof. Asy’arie menegaskan bahwa filsafat Islam adalah metode berpikir yang berpijak pada teladan Nabi, suatu sunnah yang mencerminkan proses berpikir kritis, reflektif, dan mendalam. Beliau menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok yang tidak hanya memimpin umatnya dalam aspek ibadah, tetapi juga dalam kerangka pemikiran yang luhur, yang berakar pada moralitas dan spiritualitas.

Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa tradisi berpikir yang diajarkan Nabi ini tidak berkembang di kalangan umatnya. Menurut Prof. Asy’arie, banyak umat Islam yang lebih fokus pada “produk” pemikiran—yakni hasil-hasil praktis tanpa memahami proses intelektual di baliknya. Ini membuat kebudayaan stagnan, menjadikan umat lebih sebagai konsumen daripada produsen peradaban. Dalam pengamatan kritis ini, Prof. Asy’arie mengajak kita untuk kembali menggali metode berpikir Nabi, bukan sekadar meniru hasilnya.

Salah satu landasan penting yang diangkat oleh Prof. Asy’arie dalam membangun filsafat Islam adalah wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad: “Iqra’ bismirabbika aldzii khalaq” (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan). Ayat ini bukan hanya perintah untuk membaca dalam arti literal, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang pentingnya berpikir kritis dan rasional. Ini menjadi dasar dari apa yang oleh Prof. Asy’arie disebut sebagai metode *rasional transendental*.

Dalam metode rasional transendental ini, ada dua dimensi utama yang diintegrasikan: rasionalitas dan transendensi. Rasionalitas dicapai melalui ijtihad—usaha keras dalam berpikir secara mendalam dan radikal. Sementara transendensi dicapai melalui dzikir—kesadaran akan dimensi gaib dan hubungan dengan Tuhan. Kedua dimensi ini, menurut Prof. Asy’arie, merupakan sunnah berpikir yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Ia menggabungkan pemikiran yang radikal dengan kesadaran spiritual yang mendalam, menciptakan jalan filsafat yang berlandaskan pada ajaran Al-Qur’an.

Integrasi antara rasionalitas dan transendensi inilah yang menjadi inti dari filsafat Islam. Sebuah filsafat yang tidak hanya menganalisis dunia materi dan fenomena, tetapi juga menghubungkan analisis itu dengan dimensi spiritual yang lebih tinggi. Filsafat Islam, dalam pandangan Prof. Asy’arie, adalah sebuah sistem pemikiran yang terstruktur, yang mencakup tidak hanya logika dan argumen, tetapi juga hikmah profetik dan nilai-nilai spiritual.

Namun, meskipun filsafat Islam telah memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Nabi, tidak dapat dipungkiri bahwa di sepanjang sejarah, ada resistensi terhadap penggunaan istilah “filsafat” dalam Islam. Istilah ini sering kali dianggap sebagai produk asing yang tidak sejalan dengan tradisi Islam. Namun, Prof. Asy’arie menegaskan bahwa substansi dari filsafat Islam tidak akan pernah hilang, terlepas dari berbagai gugatan atas istilah yang digunakan. Esensi dari pemikiran Nabi tetap abadi dan terus relevan dalam kehidupan umat Islam.

Dari perspektif ini, kita bisa melihat bahwa filsafat Islam, dalam maknanya yang sejati, tidaklah berakar pada tradisi filsafat Yunani, melainkan merupakan perwujudan dari ajaran Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad. Ini adalah filsafat yang lahir dari akal yang salim—akal yang murni dan jernih, serta diarahkan oleh nilai-nilai ilahiah. Nabi Muhammad, melalui contoh hidupnya, menunjukkan bagaimana proses berpikir yang benar dapat mengarahkan manusia pada kebijaksanaan dan kebenaran.

Namun, tantangan bagi umat Islam saat ini adalah bagaimana menghidupkan kembali tradisi berpikir ini. Bagaimana kita bisa kembali kepada proses berpikir yang mendalam dan tidak sekadar mengulang-ulang produk pemikiran yang sudah ada? Sebagaimana dikatakan Prof. Asy’arie, tanpa menguasai proses berpikir yang benar, umat Islam akan terus menjadi konsumen peradaban, bukan produsen. Kebudayaan kita akan stagnan, dan kreativitas intelektual akan mampet.

Untuk itu, diperlukan upaya serius dalam merevitalisasi tradisi berpikir ini. Kita perlu mengajarkan kepada generasi muda bahwa berpikir kritis dan mendalam adalah bagian dari sunnah Nabi, sama pentingnya dengan aspek ibadah lainnya. Filsafat Islam bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dijauhi, tetapi justru merupakan alat untuk memahami dunia dan kehidupan dengan lebih baik, dalam cahaya ajaran Al-Qur’an dan sunnah.

Akhiran, filsafat Islam mengajak kita untuk berpikir secara rasional, namun tetap terhubung dengan transendensi. Ini adalah warisan intelektual yang luhur, yang berakar pada ajaran Nabi Muhammad dan seharusnya menjadi landasan bagi perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam ke depan. Dengan menghidupkan kembali tradisi berpikir ini, umat Islam dapat kembali menjadi produsen peradaban dalam cara berpikir serta cara pandangnya.

Referensi:
Musa Asy’arie, Filsafat Islam: Sunnah Nabi dalam Berfikir, (Sleman: LESFI, cetakan ke-vi, 2017)

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Share 0
Related Topics
  • Akal Salim
  • Filsafat Islam
  • Islam
  • Kajian Islam
  • Kebudayaan
  • Ngaji Filsafat
  • Profetik
  • Rasional
  • Sunnah Nabi
  • Transendental
Redaksi Riset Ringan

Subscribe

Subscribe now to our newsletter

You May Also Like
View Post
  • Islamic Studies
  • Penerbitan Buku
  • Resensi Buku

Dari Istanbul ke Najd: Menelusuri Peta Besar Warisan Pemikiran Ibn Taimīya

  • Redaksi Riset Ringan
  • Agustus 26, 2025
View Post
  • Penerbitan Buku
  • Resensi Buku

Resensi Buku: Meraih Kebahagiaan karya Fadil Mustopa

  • Redaksi Riset Ringan
  • Juli 4, 2025
View Post
  • Nalar Salim
  • Pendidikan (Education)

Pendidikan Islam: Cahaya Pencerahan dan Pembebasan

  • Redaksi Riset Ringan
  • Mei 2, 2025
View Post
  • Nalar Insani

Meraih Kemenangan

  • Redaksi Riset Ringan
  • April 1, 2025
View Post
  • Nalar Insani

Untukmu yang Suka Mengukur Orang Lain dengan Bajumu

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 29, 2025
View Post
  • Islamic Studies
  • Nalar Salim

Berpikir dengan Framework Wahyu (Al-Qur’an)

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 25, 2025
View Post
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Nalar Salim
  • Pendidikan (Education)

Membaca Pemikiran Syed Naquib Al-Attas: Serambi Peradaban Forum Mengupas Makna Islam, Ta’dib dan Kebahagian

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 13, 2025
View Post
  • Kuliah Subuh Ramadhan
  • Nalar Salim

Kuliah Subuh: Hakikat Manusia dalam Perspektif Islam

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 5, 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pos-pos Terbaru
  • Dari Istanbul ke Najd: Menelusuri Peta Besar Warisan Pemikiran Ibn Taimīya
  • Menyuarakan Isu Lingkungan dengan Diplomasi Global
  • Resensi Buku: Meraih Kebahagiaan karya Fadil Mustopa
  • Membaca Buku
  • Ketika Untaian Kata menjadi Doa, Berbisik ke dalam Relung Jiwa
Komentar Terbaru
    Arsip
    • Agustus 2025
    • Juli 2025
    • Juni 2025
    • Mei 2025
    • April 2025
    • Maret 2025
    • Februari 2025
    • Januari 2025
    • November 2024
    • Oktober 2024
    • September 2024
    • Agustus 2024
    • Juli 2024
    • Juni 2024
    • Mei 2024
    • April 2024
    • Maret 2024
    • Januari 2024
    • Desember 2023
    • November 2023
    • Oktober 2023
    Kategori
    • BILFEST 2025
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Internasional
    • International Article
    • Islam dan Teknologi Informasi
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Kuliah Subuh Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
    • Liputan BILFEST 2025
    • Liputan Khusus
    • Muhammadiyah
    • Nalar Insani
    • Nalar Salim
    • Nalar Sufi
    • Nalar Tafsir
    • Pendidikan (Education)
    • Penerbitan Buku
    • Reportase
    • Resensi Buku
    • Resensi Buku
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Uncategorized
    • Wawancara
    Meta
    • Masuk
    • Feed entri
    • Feed komentar
    • WordPress.org
    Featured Posts
    • 1
      Dari Istanbul ke Najd: Menelusuri Peta Besar Warisan Pemikiran Ibn Taimīya
      • Agustus 26, 2025
    • 2
      Menyuarakan Isu Lingkungan dengan Diplomasi Global
      • Agustus 25, 2025
    • 3
      Resensi Buku: Meraih Kebahagiaan karya Fadil Mustopa
      • Juli 4, 2025
    • 4
      Membaca Buku
      • Juli 2, 2025
    • 5
      Ketika Untaian Kata menjadi Doa, Berbisik ke dalam Relung Jiwa
      • Juni 23, 2025
    Recent Posts
    • Risalah Ekologis: Ketika Konsep Ekologi Islam Bermanifestasi di Festival Literasi
      • Juni 21, 2025
    • Ahmad Tohari dan Seruan Literasi dari Banyumas: Tuan di Negeri Sendiri, Bukan Budak di Tanah Sendiri
      • Juni 19, 2025
    • BILFEST 2025: Festival Literasi Terbesar Banyumas Siap Digelar, Ini Panduan Lengkapnya!
      • Juni 9, 2025
    Categories
    • BILFEST 2025 (4)
    • Ekologi (Islamic Ecology) (22)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance) (4)
    • Gerakan Sosial (Social Movement) (23)
    • Internasional (1)
    • International Article (3)
    • Islam dan Teknologi Informasi (24)
    • Islamic Studies (41)
    • Isu Perempuan (Woman Issues) (1)
    • Kajian Bahasa (Sastra) (2)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse) (3)
    • Kewarganegaraan (12)
    • Kuliah Subuh Ramadhan (4)
    • Kultum Ramadhan (4)
    • Liputan BILFEST 2025 (5)
    • Liputan Khusus (4)
    • Muhammadiyah (1)
    • Nalar Insani (24)
    • Nalar Salim (21)
    • Nalar Sufi (7)
    • Nalar Tafsir (1)
    • Pendidikan (Education) (32)
    • Penerbitan Buku (7)
    • Reportase (12)
    • Resensi Buku (13)
    • Resensi Buku (13)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies) (4)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology) (25)
    • Uncategorized (7)
    • Wawancara (1)

    Subscribe

    Subscribe now to our newsletter

    ALFUWISDOM
    CV. ALFUWISDOM MITRA PRIMA

    Input your search keywords and press Enter.