Riset Ringan Riset Ringan
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Nalar Salim
    • Nalar Insani
    • Nalar Sufi
    • Nalar Tafsir
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Liputan Khusus
  • Pendidikan (Education)
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Wawancara
  • Kirim Tulisan
Rubrik
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • International Article
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Kuliah Subuh Ramadhan
  • Kultum Ramadhan
  • Liputan Khusus
  • Muhammadiyah
  • Nalar Insani
  • Nalar Salim
  • Nalar Sufi
  • Nalar Tafsir
  • Pendidikan (Education)
  • Reportase
  • Resensi Buku
  • Resensi Buku
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Uncategorized
  • Wawancara
Riset Ringan Riset Ringan
Riset Ringan Riset Ringan
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Kategori
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
  • Kirim Tulisan
  • Kuliah Subuh Ramadhan
  • Nalar Salim

Kuliah Subuh: Hakikat Manusia dalam Perspektif Islam

  • March 5, 2025
  • Redaksi Riset Ringan
Total
0
Shares
0
0
0

Kuliah Subuh: Hakikat Manusia dalam Perspektif Islam

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الحمد لله الذي خلق الإنسان من طين، ثم نفخ فيه من روحه، فجعل له سمعًا وأبصارًا وأفئدةً، لعلّه يشكر. أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، أما بعد

Jamaah yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan subuh yang penuh keberkahan ini, marilah kita bersama-sama merenungkan hakikat manusia menurut pandangan Islam, sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama besar, di antaranya Imam al-Ghazali.

Hakikat Manusia dalam Islam

Islam memiliki konsep yang paripurna tentang manusia. Dalam satu kalimat, perjalanan hidup manusia dirangkum dalam إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada-Nya kita kembali” (QS. Al-Baqarah: 156). Ayat ini menegaskan bahwa manusia bukanlah makhluk yang hadir tanpa tujuan, melainkan ciptaan Allah yang akan kembali kepada-Nya dengan membawa amal perbuatannya.

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa manusia terdiri dari dua unsur utama: jasmani dan ruhani. Tubuh berasal dari tanah, sedangkan ruh ditiupkan oleh Allah setelah proses penciptaan manusia mencapai kesempurnaan. Hal ini sebagaimana firman-Nya:

“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)-Nya.” (QS. As-Sajdah: 9).

Maksud dari kata “sempurna” menurut al-Ghazali adalah ketika jasad telah siap untuk menerima ruh atau nafs. Ruh ini bersifat nonmateri, berasal dari alam ghaib, dan akan kembali kepada Allah setelah tubuh manusia kembali menjadi tanah. Oleh karena itu, manusia harus menjaga keseimbangan antara jasmani dan ruhani. Yusuf al-Qardhawi menekankan pentingnya keseimbangan ini agar manusia tidak hanya memperhatikan fisiknya tetapi juga menjaga kesucian jiwanya.

Tiga Konsep Manusia dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an menyebut manusia dengan tiga istilah yang memiliki makna mendalam:

  1. Insan (إِنْسَانٌ) – Berasal dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan akrab. Namun, juga dikaitkan dengan nasiya yang berarti lupa. Ini menunjukkan bahwa manusia cenderung mudah melupakan hakikat penciptaannya.
  2. Basyar (بَشَرٌ) – Secara harfiah berarti kulit atau bentuk luar manusia. Ini menekankan bahwa manusia secara fisik memiliki kesamaan satu sama lain.
  3. Bani Adam (بَنُو آدَمَ) – Menunjukkan aspek keturunan dari Nabi Adam dan menegaskan tanggung jawab moral serta spiritual manusia sebagai khalifah di bumi.

Tujuan Penciptaan Manusia

Allah menciptakan manusia dengan tujuan yang jelas, sebagaimana firman-Nya:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Selain beribadah, manusia juga ditugaskan sebagai khalifah fil ardhi (pemimpin di bumi). Tugas ini mengharuskan manusia untuk menjaga keseimbangan alam, menegakkan keadilan, dan menjalankan amanah dengan baik. Allah tidak menciptakan manusia untuk bermain-main, sebagaimana firman-Nya:

“Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu secara main-main (tanpa tujuan), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115).

Potensi Kebaikan dan Keburukan dalam Diri Manusia

Dalam diri manusia terdapat dua potensi besar:

  1. Jiwa yang tenang (Nafs al-Mutmainnah) – Jiwa yang dipengaruhi oleh sifat malaikat, membawa kedamaian dan kasih sayang.
  2. Jiwa yang penuh konflik (Nafs al-Lawwamah) – Jiwa yang berbolak-balik antara kebaikan dan keburukan, sering menyesali perbuatannya.
  3. Jiwa yang dikuasai hawa nafsu (Nafs al-Ammarah bi as-Suu’) – Jiwa yang cenderung mengikuti godaan syahwat dan bisikan setan.

Agar manusia mencapai kesempurnaan, ia harus berjuang untuk menjadikan dirinya Insan Kamil.

Konsep Insan Kamil menurut Imam al-Ghazali

Insan Kamil atau manusia sempurna dalam pandangan Imam al-Ghazali adalah manusia yang memiliki keseimbangan antara akal, ruh, dan jasadnya. Kesempurnaan manusia bukan hanya terletak pada fisiknya, tetapi lebih kepada kesempurnaan rohani. Al-Ghazali menyebutkan bahwa tujuan akhir kehidupan manusia adalah mencapai hikmah, yang terbagi menjadi dua:

  1. Hikmah Ilmiah Nazhariyyah – Kemampuan memahami kebenaran dan ilmu pengetahuan secara mendalam.
  2. Hikmah Khuluqiyyah – Kesempurnaan akhlak yang mencerminkan nilai-nilai Islam.

Dengan kata lain, manusia sempurna adalah mereka yang dengan akalnya mampu mengenali dan mendekat kepada Allah, serta dengan tubuhnya menunjukkan akhlak yang terpuji. Hanya dengan iman dan amal saleh manusia dapat mencapai kebahagiaan hakiki di akhirat.

Penutup

Jamaah yang dirahmati Allah,

Kesempurnaan manusia bukan terletak pada harta, keturunan, atau jabatan, melainkan pada kedekatannya dengan Allah. Oleh karena itu, marilah kita berusaha menjadi manusia yang ahsan al-taqwim (sebaik-baik ciptaan), dengan memperkuat ibadah, memperbaiki akhlak, dan menjaga keseimbangan antara jasmani serta ruhani.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk terus memperbaiki diri, mendekat kepada-Nya, dan menjadi insan yang bertakwa.

 اللهم اجعلنا من عبادك الصالحين

(Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang saleh)

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Share 0
Related Topics
  • Akhlak Karimah
  • Hakikat Diri Menurut Al-Ghazali
  • Hikmah dalam Islam
  • Insan Kamil dalam Islam
  • Kesempurnaan Jiwa dan Akal
  • Khalifah di Muka Bumi
  • Konsep Manusia dalam Islam
  • Manusia dalam Alquran
  • Tujuan Penciptaan Manusia
  • Unsur Jasmani dan Rohani
Redaksi Riset Ringan

Previous Article
  • Kultum Ramadhan

Menghindari Hal-hal Berlebihan

  • March 2, 2025
  • Redaksi Riset Ringan
View Post
Next Article
  • Kultum Ramadhan

Kuliah Tarawih: Memahami Wahyu dan Proses Pewahyuannya

  • March 6, 2025
  • Redaksi Riset Ringan
View Post
You May Also Like
View Post
  • Nalar Salim
  • Pendidikan (Education)

Pendidikan Islam: Cahaya Pencerahan dan Pembebasan

  • Redaksi Riset Ringan
  • May 2, 2025
View Post
  • Nalar Insani

Meraih Kemenangan

  • Redaksi Riset Ringan
  • April 1, 2025
View Post
  • Nalar Insani

Untukmu yang Suka Mengukur Orang Lain dengan Bajumu

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 29, 2025
View Post
  • Islamic Studies
  • Nalar Salim

Berpikir dengan Framework Wahyu (Al-Qur’an)

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 25, 2025
View Post
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Nalar Salim
  • Pendidikan (Education)

Membaca Pemikiran Syed Naquib Al-Attas: Serambi Peradaban Forum Mengupas Makna Islam, Ta’dib dan Kebahagian

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 13, 2025
View Post
  • Kuliah Subuh Ramadhan

Kuliah Subuh: Tingkatan-Tingkatan Taqwa

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 10, 2025
View Post
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Kuliah Subuh Ramadhan

Kuliah Subuh: Menjaga Lingkungan sebagai Bentuk Ketakwaan kepada Allah

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 8, 2025
View Post
  • Kuliah Subuh Ramadhan

Kuliah Subuh: Puasa sebagai Wasilah Tazkiyatun Nafs

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 6, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe

Subscribe now to our newsletter

Riset Ringan Riset Ringan
Artikel Ringan dan Bernas

Input your search keywords and press Enter.