• Panduan Kirim Naskah
  • Tentang Alfuwisdom
  • LIPUTAN BILFEST 2025
  • Sehimpun Gagasan
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
Rubrik
  • BILFEST 2025
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • International Article
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Kuliah Subuh Ramadhan
  • Kultum Ramadhan
  • Liputan BILFEST 2025
  • Liputan Khusus
  • Muhammadiyah
  • Nalar Insani
  • Nalar Salim
  • Nalar Sufi
  • Nalar Tafsir
  • Pendidikan (Education)
  • Penerbitan Buku
  • Reportase
  • Resensi Buku
  • Resensi Buku
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Uncategorized
  • Wawancara
ALFUWISDOM
ALFUWISDOM
  • Panduan Kirim Naskah
  • Tentang Alfuwisdom
  • LIPUTAN BILFEST 2025
  • Sehimpun Gagasan
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
  • Nalar Insani
  • Resensi Buku

Psiko-Qur’ani-Kebahagiaan Dan Mental Illness

  • Januari 13, 2025
  • 2 minute read
Total
0
Shares
0
0
0

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy/Pegiat Literasi

Fenomena maraknya “mental illness” atau gangguan kesehatan mental menjadi isu yang semakin mengemuka di era modern ini. Depresi, kecemasan, dan berbagai gangguan lainnya seolah menjadi bagian dari realitas hidup yang sulit dihindari. Di tengah arus perubahan dan tekanan kehidupan, manusia sering kali kehilangan arah dalam mencari kebahagiaan sejati. Dalam konteks ini, konsep Psiko-Qur’ani-Kebahagiaan dapat menjadi solusi yang relevan dan mendalam, menawarkan pendekatan yang menyeimbangkan antara aspek duniawi dan ukhrawi.

Psiko-Qur’ani-Kebahagiaan, yang menggabungkan nilai-nilai Al-Qur’an dengan wawasan psikologi modern, menawarkan perspektif baru tentang kebahagiaan. Tidak seperti kebahagiaan yang berorientasi pada pencapaian duniawi yang sering kali sementara, Psiko-Qur’ani-Kebahagiaan menekankan pentingnya keseimbangan jiwa yang berlandaskan spiritualitas dan koneksi dengan Allah. Dalam Al-Qur’an, kebahagiaan sejati digambarkan sebagai kondisi jiwa yang tenang, atau al-nafs al-mutmainnah, yang hanya dapat dicapai melalui kepatuhan pada syariat dan keikhlasan dalam beribadah.

Fenomena mental illness banyak terkait dengan ketidakmampuan manusia untuk menghadapi tekanan hidup, kekecewaan, dan kehilangan makna dalam hidup. Dalam banyak kasus, manusia mencari kebahagiaan di luar dirinya, melalui materi, status, atau pengakuan sosial, yang akhirnya tidak mampu memberikan kepuasan yang mendalam. Al-Qur’an memberikan pandangan bahwa kebahagiaan yang sejati tidak dapat ditemukan dalam hal-hal duniawi yang fana, melainkan dalam kedekatan dengan Allah dan pemenuhan nilai-nilai spiritual.

Dalam menghadapi mental illness, pendekatan Psiko-Qur’ani menawarkan jalan untuk kembali kepada keseimbangan jiwa. Al-Qur’an mengajarkan pentingnya menahan diri dari godaan duniawi dan fokus pada kehidupan akhirat. Hadis Nabi Muhammad Saw. yang menyebutkan bahwa dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir menekankan bahwa kebahagiaan duniawi bukanlah tujuan akhir. Orang mukmin diajarkan untuk menahan diri dari keinginan-keinginan yang dapat merusak jiwa, dan sebaliknya, mengejar kebahagiaan yang abadi di akhirat.

Dalam konteks mental illness, pendekatan ini mengajarkan pentingnya pengendalian diri, ketenangan batin, dan koneksi spiritual yang kuat. Dengan menahan diri dari keinginan duniawi yang berlebihan dan berfokus pada kebahagiaan ukhrawi, seseorang dapat menemukan kedamaian jiwa yang sejati. Psiko-Qur’ani-Kebahagiaan mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak hanya tentang merasa senang atau puas, tetapi tentang menemukan makna hidup yang mendalam dan hubungan yang kuat dengan Allah.

Dalam menghadapi fenomena mental illness, penting bagi kita untuk kembali kepada nilai-nilai spiritual yang diajarkan oleh Al-Qur’an. Dengan mengintegrasikan pendekatan psikologi dan nilai-nilai Qur’ani, kita dapat menemukan cara yang lebih holistik untuk mengatasi tekanan hidup dan menemukan kebahagiaan sejati. Psiko-Qur’ani-Kebahagiaan adalah jalan menuju keseimbangan jiwa yang tidak hanya memberikan ketenangan di dunia, tetapi juga kebahagiaan abadi di akhirat.

Sumber:

Didi Junaedi, Ayat-ayat Kebahagiaan: Tuntunan Psikologi Qur’ani untuk Hidup Lebih Tentram dan Bermakna, Qaf Media

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Share 0
Related Topics
  • Kebahagiaan
  • Mental Illness
  • Psiko-Qur'ani
  • Psikologi Qur'ani
  • Qaf Media
Redaksi Riset Ringan

Previous Article
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)

Peran Teknologi Informatika Dalam Dakwah Islam

  • Januari 10, 2025
View Post
Next Article
  • Islamic Studies
  • Nalar Insani
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)

Peradaban Islam dan Ilmu

  • Januari 17, 2025
View Post

Subscribe

Subscribe now to our newsletter

You May Also Like
View Post
  • Nalar Insani

Meraih Kemenangan

  • Redaksi Riset Ringan
  • April 1, 2025
View Post
  • Nalar Insani

Untukmu yang Suka Mengukur Orang Lain dengan Bajumu

  • Redaksi Riset Ringan
  • Maret 29, 2025
View Post
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Resensi Buku

Hijrah Kaffah for Muslimah Milenial: Sebuah Proses Tanpa Henti Menuju Perbaikan Diri

  • Redaksi Riset Ringan
  • Januari 29, 2025
View Post
  • Pendidikan (Education)
  • Resensi Buku
  • Resensi Buku

Al-Wahhaab: Allah yang Memberi Tanpa Batas

  • Redaksi Riset Ringan
  • Januari 20, 2025
View Post
  • Islamic Studies
  • Nalar Insani
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)

Peradaban Islam dan Ilmu

  • Redaksi Riset Ringan
  • Januari 17, 2025
View Post
  • Nalar Insani

Fragmen-Fragmen Kehidupan: Sebuah Refleksi Perjalanan

  • Redaksi Riset Ringan
  • November 29, 2024
Budaya Ilmu adalah pondasi sebuah peradaban, dan Islam adalah peradaban yang dilandasi oleh Ilmu dan budayanya.
View Post
  • Islamic Studies
  • Nalar Insani
  • Pendidikan (Education)

Budaya Ilmu dalam Islam: Pilar Peradaban dan Identitas Umat

  • Redaksi Riset Ringan
  • September 29, 2024
View Post
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Resensi Buku

Pergulatan Transisi Energi Berkeadilan

  • Redaksi Riset Ringan
  • September 3, 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Subscribe

Subscribe now to our newsletter

ALFUWISDOM
CV. ALFUWISDOM MITRA PRIMA

Input your search keywords and press Enter.