Riset Ringan Riset Ringan
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Nalar Salim
    • Nalar Insani
    • Nalar Sufi
    • Nalar Tafsir
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Liputan Khusus
  • Pendidikan (Education)
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Wawancara
  • Kirim Tulisan
Rubrik
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • International Article
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Kuliah Subuh Ramadhan
  • Kultum Ramadhan
  • Liputan Khusus
  • Muhammadiyah
  • Nalar Insani
  • Nalar Salim
  • Nalar Sufi
  • Nalar Tafsir
  • Pendidikan (Education)
  • Reportase
  • Resensi Buku
  • Resensi Buku
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Uncategorized
  • Wawancara
Riset Ringan Riset Ringan
Riset Ringan Riset Ringan
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Kategori
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
  • Kirim Tulisan
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • Islamic Studies

Ibadah, Isti’mar dan Istikhlaf: Konsep Dasar Harmonisasi Manusia dan Alam

  • August 25, 2024
  • Redaksi Riset Ringan
Total
0
Shares
0
0
0

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy, M.Pd/ Mudir Pesantren At-Tin UMP, Penulis Buku Merawat Nalar Salim

Manusia diciptakan dengan tujuan mulia di muka bumi ini, yaitu sebagai hamba Allah yang beribadah, mengelola bumi lebih tepatnta sumber daya alam, dan menjadi khalifah-Nya. Tiga konsep ini—Ibadah, Isti’mar, dan Istikhlaf—memandu kita dalam menjalankan peran kita di alam semesta, terutama dalam konteks menjaga kelestarian lingkungan.

Ibadah: Mengabdi kepada Allah dengan Memelihara Lingkungan. Konsep Ibadah dalam Islam memiliki cakupan yang sangat luas, tidak hanya terbatas pada ritual keagamaan, tetapi juga mencakup setiap tindakan yang dilakukan dengan niat yang benar untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam konteks lingkungan, menjaga dan merawat bumi adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat penting.

Seperti yang digambarkan dalam hadis tentang cinta Nabi Muhammad SAW terhadap Gunung Uhud, kita diajarkan untuk mencintai alam sebagaimana kita mencintai diri sendiri. Ketika Nabi mensabdakan bahwa Uhud adalah “gunung yang mencintai kita dan kita pun mencintainya,” beliau menanamkan pada kita sebuah pemahaman bahwa alam sekitar kita adalah bagian dari ciptaan Allah yang memiliki hak untuk kita jaga dan rawat. Dengan mencintai dan menjaga alam, kita sesungguhnya sedang melakukan ibadah kepada Allah.

Isti’mar: Pemanfaatan Sumber Daya dengan Tanggung Jawab. Isti’mar, atau memakmurkan bumi, adalah tugas kedua manusia di dunia ini. Allah SWT telah menciptakan alam dengan segala sumber dayanya untuk digunakan oleh manusia, namun penggunaan ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Kita dituntut untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kita saat ini tetapi juga untuk memastikan kelangsungan hidup generasi mendatang. Dengan memandang efek secara holistik dari sisi ekologis, sosiologis, dan kemudian ekonomis, jangan sampai berdalih untuk kemakmuran, namun melenggang di atas kezaliman.

Isti’mar berkaitan dengan tugas ilahi lainnya, yaitu Ibadah dan Istikhlaf. Ketiganya saling berhubungan dalam memberikan pedoman bagaimana manusia harus bertindak terhadap lingkungan. Pemanfaatan sumber daya alam yang baik adalah yang didasarkan pada prinsip keseimbangan dan keberlanjutan, memastikan bahwa alam tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang serta bermanfaat dalam berbagai sisi seperti yang sudah disebutkan.

Istikhlaf: Menjadi Khalifah yang Bertanggung Jawab. Istikhlaf adalah konsep yang menegaskan peran manusia sebagai khalifah, atau wakil Allah di bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga, melindungi, dan memelihara bumi serta segala isinya. Ini bukan sekadar status kehormatan, tetapi amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

Ditunjukkan bagaimana Hadits Nabi Muhammad SAW memberikan contoh nyata tentang bagaimana kita harus berinteraksi dengan alam. Beliau menekankan bahwa lingkungan akan mencintai kita jika kita mencintai lingkungan. Pernyataan ini menegaskan bahwa tugas kita sebagai khalifah adalah menciptakan hubungan harmonis dengan alam, yang tidak hanya didasarkan pada pemanfaatan tetapi juga pada penghormatan dan pelestarian.

Mengintegrasikan Ibadah, Isti’mar, dan Istikhlaf dalam Kehidupan Sehari-hari. Ketiga konsep ini—Ibadah, Isti’mar, dan Istikhlaf—memberikan kerangka kerja yang komprehensif-Integratif bagi kita dalam menjalankan tugas kita sebagai manusia di bumi. Ibadah mengajarkan kita untuk merawat alam sebagai bagian dari pengabdian kepada Allah, Isti’mar mendorong kita untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, dan Istikhlaf menekankan tanggung jawab kita sebagai khalifah untuk menjaga kelestarian alam.

Dengan memahami dan mengamalkan ketiga konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya akan menjadi manusia yang taat kepada Allah, tetapi juga penjaga alam yang bertanggung jawab. Dalam era modern ini, di mana isu-isu lingkungan semakin mendesak, mengintegrasikan ajaran-ajaran ini dalam tindakan nyata adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih baik bagi kita dan generasi yang akan datang.

Islam dan Jurnalisme Lingkungan. Dalam konteks modern, jurnalisme lingkungan dapat mengambil inspirasi dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Seorang jurnalis lingkungan tidak hanya bertugas menyampaikan berita tentang kerusakan alam atau perubahan iklim, tetapi juga memotivasi masyarakat untuk mencintai dan menjaga lingkungan. Seperti halnya Nabi yang menyampaikan bahwa alam akan mencintai kita jika kita mencintainya.

Dengan menyampaikan pesan cinta dan tanggung jawab terhadap alam, jurnalis lingkungan dapat membantu mengubah pola pikir masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu-isu lingkungan. Ini adalah bentuk nyata dari jurnalisme yang tidak hanya informatif, tetapi juga transformatif, mendorong perubahan perilaku yang lebih baik terhadap alam, dengan berlandaskan hadits Nabi tentang mencintai lingkungan.

*Tulisan ini adalah catatan dari presentasi Tentang Islam dan Jurnalisme Lingkungan oleh Al Ustadz Niki Alma Febriana F, Majelis Tarjih dan Tajdid PP. Muhammadiyah dalam Agenda Jambore-II Media Afiliasi Muhammadiyah, Ahad 25 Agustus 2024, Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta

 

 

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Share 0
Related Topics
  • ekologi
  • Etika Lingkungan Hidup
  • Ibadah
  • Isti'mar
  • Istikhlaf
  • Jurnalisme Lingkungan
  • lingkungan hidup
  • Muhammadiyah
  • Tambang
Redaksi Riset Ringan

Previous Article
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • Kewarganegaraan
  • Nalar Insani
  • Pendidikan (Education)

Pendidikan Islam dan Perlawanan Terhadap Kebodohan

  • August 17, 2024
  • Redaksi Riset Ringan
View Post
Next Article
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • Islamic Studies
  • Reportase

Three At-Tin UMP Students Win Youngest Participant Award at Muhammadiyah Press and Literacy Festival

  • August 25, 2024
  • Redaksi Riset Ringan
View Post
You May Also Like
View Post
  • Islamic Studies
  • Nalar Salim

Berpikir dengan Framework Wahyu (Al-Qur’an)

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 25, 2025
View Post
  • Islamic Studies

Konsep Wahyu dan Nuzulul Qur’an

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 18, 2025
View Post
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Islamic Studies

Risalah Ekologis: Menyadari Keterkaitan Islam dengan Isu Lingkungan

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 13, 2025
View Post
  • International Article
  • Islamic Studies

The Levels of Taqwa

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 10, 2025
View Post
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Kuliah Subuh Ramadhan

Kuliah Subuh: Menjaga Lingkungan sebagai Bentuk Ketakwaan kepada Allah

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 8, 2025
View Post
  • Gerakan Sosial (Social Movement)

Orientasi Pendidikan Gontor dan Perannya di Ranah Sosial

  • Redaksi Riset Ringan
  • February 20, 2025
View Post
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • Reportase

Delegasi Al Manar Muhammadiyah Boarding School Pemalang Dalami Ekoliterasi dalam Multi-Faith Ecoliteracy Camp 2025

  • Redaksi Riset Ringan
  • February 17, 2025
View Post
  • Gerakan Sosial (Social Movement)

Refleksi Nisyfu Sya’ban: Dari Ritual Hingga Sosial

  • Redaksi Riset Ringan
  • February 14, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe

Subscribe now to our newsletter

Riset Ringan Riset Ringan
Artikel Ringan dan Bernas

Input your search keywords and press Enter.