Riset Ringan Riset Ringan
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Nalar Salim
    • Nalar Insani
    • Nalar Sufi
    • Nalar Tafsir
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Liputan Khusus
  • Pendidikan (Education)
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Wawancara
  • Kirim Tulisan
Rubrik
  • Ekologi (Islamic Ecology)
  • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
  • Gerakan Sosial (Social Movement)
  • International Article
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Islamic Studies
  • Isu Perempuan (Woman Issues)
  • Kajian Bahasa (Sastra)
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Kewarganegaraan
  • Kuliah Subuh Ramadhan
  • Kultum Ramadhan
  • Liputan Khusus
  • Muhammadiyah
  • Nalar Insani
  • Nalar Salim
  • Nalar Sufi
  • Nalar Tafsir
  • Pendidikan (Education)
  • Reportase
  • Resensi Buku
  • Resensi Buku
  • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
  • Uncategorized
  • Wawancara
Riset Ringan Riset Ringan
Riset Ringan Riset Ringan
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Kategori
    • Nalar Salim
      • Nalar Tafsir
      • Nalar Insani
      • Nalar Sufi
    • Ekologi (Islamic Ecology)
    • Ekonomi Islam (Islamic Finance)
    • Gerakan Sosial (Social Movement)
    • Islamic Studies
    • Isu Perempuan (Woman Issues)
    • Kajian Bahasa (Sastra)
    • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
    • Kewarganegaraan
    • Liputan Khusus
    • Pendidikan (Education)
    • Studi Kebudayaan (Cultural Studies)
    • Teknologi Informasi (Informatic Technology)
    • Wawancara
  • Kirim Tulisan
  • Pendidikan (Education)

Guru dan Kesehatan Mental Anak

  • November 25, 2023
  • Redaksi Riset Ringan
Total
0
Shares
0
0
0

Oleh: Balkis Arifiani, S.Pd/Guru SD N Tegalsari 5

Dalam undang undang nomor 14 tahun 2005  bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus  yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip tersebut antara lain memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan  tugas keprofesionalan. Sedangkan dalam kode etik guru UU No. 14 2005 pasal 41 adalah: 1. Guru dapat membantu organisasi profesi bersifat independen. 2. Organisasi  profesi sebagaimana  dimaksud pada ayat 1 berfungsi untuk memajukan profesi, meningkatkan profesi kompetensi, karier, wawasan kependidikan.

Guru adalah pahlawan tanda jasa dalam peranya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan label pahlawan merupakan kehormatan yang tidak bisa dimaterikan. Banyak hal-hal seru menjadi guru. Menjadi orang tua  bukan hanya  satu anak saja, itu merupakan keseruan. Merangkai berbagai kecerdasan IQ dan EQ yang berbeda agar menjadi senada, menjadi adil dan bijaksana untuk semua pihak, menyampaikan materi agar terserap oleh seluruh siswa (diferensiasi),belum lagi berbagai keunikan karakter setiap siswa.

Lebih suka dengan kata menjadi guru adalah amanah, dimana orang tua murid percaya seratus persen dari pukul 07:00-10:30 (kelas 1), jika kelas tinggi 07:00-12:30, maka amanah tersebut harus kita jaga dan terawat oleh karakter yang baik dan benar.

Guru harus memiliki konsep dalam diri ‘life long learner’ belajar sepanjang hayat , menjadi guru kreatif dan inovatif , guru yang mampu mengoptimalkan teknologi meski jauh dari kata mahir, paling tidak guru mampu menggunakan fasilitas-fasilitas teknologi yang ada,serta guru dapat merefleksikan atau mengevaluasi kekurangan-kekurangan agar menjadi menu yang pas. Dan menjadi guru mendidik dengan pendidikan empati maka terbitlah murid yang memiliki golden karakter.

Pendidikan itu seperti meja makan, ada makanan yang disajikan sesuai gizi atau tidak, dan ada koki yang memasak sehingga sedap dan pas gizi ketika disantap. Kurikulum adalah standar gizinya, koki adalah kita guru sebagai penyaji, dan bahan bahan masak adalah siswa, kita racik dengan baik dan benar dengan standar gizi dan perubahan-perubahan zaman serta berbedanya generasi ke generasi. Koki untuk kecerdasan masa depan bangsa Indonesia , yang nantinya menjadi generasi emas.

Tak hanya itu saja guru juga bisa menjadi konselor untuk pendampingan emosi anak yang sering berubah rubah. Guru harus tahu tentang ilmu emosi meski tidak menyeluruh. Emosi adalah tanggapan seseorang ketika dihadapkan pada situasi tertentu , bisa terpantik oleh rangsangan dari dalam diri atau bisa terpantik oleh lingkungan luar yang meliputi perubahan fisiologis dan psikologis.

Emosi bersifat sesaat dan spontan. Ada 8 emosi yang harus kita ketahui sehingga dalam berhadapan permasalahan murid minimal kita tahu tentang bagaimana solusinya. 8 emosi tersebut adalah: cinta kasih, sedih, takut, jijik, kenikmatan, malu, marah, terkejut. Berapa banyak kasus yang kita jumpai “kekerasan anak pada diri sendiri” mahasiswa yang seharusnya sudah bisa memilah dan memlih mana yang baik dan benar dan mana yang salah, kenyataannya masih ada mahasiswa yang frustasi bahkan sampai bundir (bunuh diri), maka dari sekolah dasar lah kita penuhi emosi murid meski kita (guru) tidak dua puluh empat jam bersama murid, kembali lagi kerana profesi ini adalah amanah.

Banyak penelitian yang mengatakan seperti bu Elly Risman begitu rapuhnya kantong emosi jika tidak terpenuhi, mudah berputus asa dan tidak mau pulang ke keluarga. Sedikit kita belajar tentang emosi, ketika kita melihat murid emosi yang dirasakan adalah emosi takut, maka tugas kita adalah melindungi, menemani, menenangkanya, dan dihilangkan rasa ancaman. Ketika kita merasakan murid emosi marah,tersinggung,merasa terganggu, kesal, sakit hati maka, kiat kita adalah memperlakukan adil, dipenuhi kebutuhan manusiawi, dan dimaafkan.

Ketika murid merasa malu maka tugas kita adalah dibela, didukung dan tidak menyalahkannya. Atau ketika ketemu murid dalam situasi emosi kenikmatan, kebahagiaan,maka kita berilah kenyamanan, harapan dan kebahagiaan.  Wah begitu bahagianya murid ketika bertemu dengan guru yang bisa memahami emosi anak-anak meski tidak menyeluruh.

Banyak tugas tambahan guru selain jadi “penyampai materi pelajaran mata pelajaran” maka tugas penting kita adalah “Pendidikan yang berdasarkan empati” semoga kelak bermunculan generasi-generasi tangguh generasi golden karakter. Dan satu lagi, guru mempunyai ruang luas untuk menjadi garda kesehatan mental murid, di sinilah Guru adalah Pahlawan Kesehatan Mental.

Total
0
Shares
Share 0
Tweet 0
Share 0
Related Topics
  • Guru
  • kesehatan anak
  • kesehatan mental
  • mental health
  • psikologi
Redaksi Riset Ringan

Previous Article
Pandangan Guru Ideal menurut Prof. Haedar Nashir
  • Pendidikan (Education)

Kompetensi Dasar Guru Muhammadiyah

  • November 25, 2023
  • Redaksi Riset Ringan
View Post
Next Article
  • Kewarganegaraan

Ihwal Mengenai Kewarganegaraan

  • November 27, 2023
  • Redaksi Riset Ringan
View Post
You May Also Like
View Post
  • Nalar Salim
  • Pendidikan (Education)

Pendidikan Islam: Cahaya Pencerahan dan Pembebasan

  • Redaksi Riset Ringan
  • May 2, 2025
View Post
  • Kajian Filsafat (Philosophical Discourse)
  • Nalar Salim
  • Pendidikan (Education)

Membaca Pemikiran Syed Naquib Al-Attas: Serambi Peradaban Forum Mengupas Makna Islam, Ta’dib dan Kebahagian

  • Redaksi Riset Ringan
  • March 13, 2025
View Post
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Pendidikan (Education)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)

Pemanfaatan AI dalam Dakwah Islam: Peluang, Tantangan, dan Solusinya

  • Redaksi Riset Ringan
  • January 20, 2025
View Post
  • Pendidikan (Education)
  • Resensi Buku
  • Resensi Buku

Al-Wahhaab: Allah yang Memberi Tanpa Batas

  • Redaksi Riset Ringan
  • January 20, 2025
View Post
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Pendidikan (Education)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Virtual Reality (VR)

  • Redaksi Riset Ringan
  • January 19, 2025
View Post
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Pendidikan (Education)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)

Peran Teknologi Informasi dalam Pendidikan Islam

  • Redaksi Riset Ringan
  • January 19, 2025
View Post
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Pendidikan (Education)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)

Menjaga Adab dalam Era Digital

  • Redaksi Riset Ringan
  • January 19, 2025
View Post
  • Islam dan Teknologi Informasi
  • Pendidikan (Education)
  • Teknologi Informasi (Informatic Technology)

Pendidikan Islam di Era Globalisasi dan Modernisasi

  • Redaksi Riset Ringan
  • January 19, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe

Subscribe now to our newsletter

Riset Ringan Riset Ringan
Artikel Ringan dan Bernas

Input your search keywords and press Enter.